5 Jenis Cumi yang Sering Diolah Dalam Masakan Indonesia
(Image: Shutterstock)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Anda suka cumi-cumi? Kalau begitu, mari kita tos! Salah satu jenis seafood yang populer ini memang banyak jenis olahannya. Tekstur cumi yang empuk dan sedikit kenyal memang pas dijadikan teman nasi hangat dan sambal.
Bukan penggemar cumi namanya bila tidak mengenal aneka jenis cumi beserta sajian olahannya yang tepat, kan? Simak berikut ini!
1. Cumi Bangka
Cumi identik dengan tubuh berwarna putih dengan banyak bintik merah. Nah, cumi bangka ini berwarna paling merah dari jenis cumi lainnya. Selain itu, cumi yang banyak ditemukan di Pulau Bangka ini berukuran lebih panjang dari jenis lain, yakni sekitar 20-30 cm. Cumi bangka memiliki daging tebal dan sirip agak lebar. Biasanya, jenis cumi ini bisa dibakar utuh, digulai, dipotong lalu ditumis atau dibuat campuran sup, gulai, dikeringkan (juhi), atau dijadikan kerupuk kemplang (cumi).
Coba resep: Gulai Cumi Isi Telur
2. Cumi Sero
Kalau cumi satu ini pastinya sering kita lihat di pasar atau supermarket, nih. Cumi sero terlihat pipih dan lebih pendek dari cumi bangka, yakni sekitar 10-15 cm. Tubuhnya cenderung putih dengan sedikit bintik merah. Ada dua jenis cumi sero segar yang dijual, yakni ukuran kecil dan sedang. Cumi sero kecil umumnya dikeringkan, atau dimasak utuh dalam tumisan atau sayur, sedangkan cumi sero sedang biasanya diiris kecil untuk digoreng tepung, ditumis, atau dibuat campuran sup.
Coba resep: Cumi Telur Asin
3. Cumi Telur
Cumi telur memiliki kenampakan yang sangat mirip dengan cumi sero, nih. Tapi tenang, ada perbedaan yang tetap kelihatan kok, yakni bagian perut cumi telur yang lebih besar atau menggembung. Cumi telur juga tersedia dalam ukuran kecil maupun sedang di pasaran. Khusus cumi ini biasanya diolah jadi tumisan, dijadikan cumi asin kering, maupun cumi bakar yang sering nangkring di meja resto seafood.
Coba resep: Cumi Bakar
4. Cumi Asin Kering
Di antara jenis lainnya, cumi yang satu ini berukuran paling kecil, terasa asin, dan bertekstur kering. Pada dasarnya, cumi asin adalah cumi sero atau cumi telur berukuran kecil yang dikeringkan dan diasinkan. Oleh sebab itu, cumi asin memang terhitung paling awet dari cumi lainnya karena diberi garam sebagai pengawet alami.
Cumi asin kering gampang ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket. Seringnya, cumi ini dicampurkan dalam tumisan yang berisi cabai dan bawang putih.
Coba resep: Cumi Asin Cabe Hijau
5. Sotong
Sotong adalah salah satu jenis seafood yang sering disangka cumi-cumi. Padahal, sotong ini beda spesies, lho. Sekilas pandang, sotong tidak jauh beda dengan cumi-cumi, tapi bukan berarti tak bisa dibedakan, ya. Bentuk perut sotong lebih pipih, lebar, dan mirip perisai.
Nah, yang paling unik, sotong ini bisa mengubah warna, lho. Kadang terlihat kuning atau coklat saat dijual. Sotong bisa dibakar, diiris tipis lalu ditumis, dibuat campuran sup, atau bisa juga digoreng krispi ala jajanan khas Taiwan.
Baca juga: Cara Membersihkan dan Mengolah Cumi
Membersihkan dan mengolah cumi harus pakai pisau yang tajam, lho. Kalau tidak, tekstur cumi bisa hancur dan tidak cantik lagi.
Pilih pisau yang berkualitas seperti Kitchen King Pisau Set (Lihat di Lazada DISKON). Pisau ini terbuat dari keramik yang anti kuman. Tak hanya itu, Kitchen King Pisau Set juga anti panas, anti karat dan ringan. Desainnya pun sangat feminim dengan sentuhan bunga mawar.
Sekarang tak perlu bingung membedakannya lagi, ya. Baik cumi atau sotong, keduanya mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Namun hati-hati dalam mengonsumsinya agar tak menganggu kesehatan jantung. Selamat belanja!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di support@resepkoki.id